Menjemput Fajar di Gunung Sindoro

Puncak Gunung Sindoro
Puncak Gunung Sindoro, Sumber  Foto : Instagram
Temanggung, Jawa Tengah, siapapun yang pernah berlabuh di Kabupaten tersebut pasti sudah tidak  asing dengan dua buah gunung yang berdiri perkasa menampakkan kegagahannya. Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro (Sering di sebut dengan "Sindoro-Sumbing") merupakan icon Kabupaten Temanggung. Dengan ketinggian Sumbing : 3371 mdpl dan Sindoro : 3136 mdpl, keduanya menjadi gunung yang memisahkan Kabupaten Temanggung dengan Kabupaten Wonosobo, sehingga tak heran jika kedua gunung ini tampak dari kedua kabupaten tersebut dengan sisi yang berbeda. Menurut mitos, nama sindoro berasal dari bahasa jawa "Ndoro" yang berarti julukan kepada seseorang karena sikap santun dan bijaksana. 

Apakah gunung ini aktif ?



Gunung Sindoro merupakan gunung dengan tipe Stratovolcano (Gunung berapi kerucut) yang semi-aktif. Dari Wikipedia aktifitas terahir dari gunung ini ketika bulan November 2011 - 30 Maret 2012, yakni terjadi semburan asap solfatara di beberapa tempat pada dinding dan dasar kawah utama. Aktivitas kegempaan juga mengalami peningkatan sejak bulan November 2011. Tapi bagi pendaki yang akan menginjakkan telapak kakinya digunung ini tidak usah khawatir, hampir sepanjang tahun Gunung Sindoro diperbolehkan untuk didaki, tinggal tanya saja ke CP basecame-nya untuk memastikannya.

Jalur Pendakian



Terdapat 4 jalur pendakian untuk dilalui, tinggal pilih sesuai selera, masing-masing jalur memliki view tersendiri.

Jalur Kledung (7 - 8 Jam, IV pos)

Tepat berada di perbatasan Temanggung - Wonosobo dan masih didalam wilayah Kabupaten Temanggung, merupakan jalur yang paling banyak dilalui oleh para pendaki. Walaupun medan pendakian jalur ini lumayan sulit, jalur ini tetap dipilih karena menyuguhkan pemandangan yang indah disepanjang jalur ini. Jika dari arah Temanggung Kota-Magelang-Yogyakarta, basecamp untuk jalur Kledung berada pada sebalah kanan jalan tepat sebelum sampai Kabupaten Wonosobo, lebih tepat lagi Kecamatan Kledung. Pendaki wajib membayar Rp. 7.000/orang ditambah Rp.3.000/motor untuk tiket pendakian. *biaya dapat berubah sewaktu-waktu.

Pos I - Pos II - Pos III - Pos IV - Puncak

Jalur Sikatok / Sigedang (6 - 7 Jam, IV pos)

Merupakan jalur tercepat dan pastinya tercuram yang berada di Tambi, Wonosobo. Melewati beberapa kilometer kebun teh tepatnya di bagian gunung sebelah utara. Basecamp jalur ini menawarkan tiket pendakian dengan harga Rp.10.000/orang dan Rp.5.000/motor yang pastinya terjamin kemanannya. Pastikan batrei ponsel anda penuh dan nonaktifkan mode penerbangan, karena disepanjang jalur ini sinyal operator jaringan tertentu sangat baik dan stabil. Hal ini akan sangat membantu bagi para pendaki yang sedang memerlukan bantuan.

Pos I - Pos II - Pos III - Kawasan Watu Susu - Pos IV - (Camp) - Puncak

Jalur Bansari (VI Pos)

Basecamnya berada di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tidak seperti jalur lainnya, pos-pos yang dilewati jalur ini memiliki nama yang unik : Sedempul, Turunan, Tunggangan, Saoma, Mlelan, dan Manisrejo. Di jalur ini juga akan melewati mata air bersih asli pegunungan yang berada di Pos Saoma dan mata air sementara di Pos Tunggangan karena hanya ada ketika musim hujan. Medan pendakian di jalur ini relatif landai, sehingga cocok bagi pendaki-pendaki baru yang belum banyak pengalaman.

Sedempul - Turunan - Tunggangan - Saoma - Mlelan - Manisrejo

Jalur Jumprit

Kebanyakan pendaki yang melewati jalur ini adalah pada saat tanggal 1 Suro (Jawa), karena bertepatan dengan ritual pendakian Gunung Sindoro di Jumplit, tepatnya di Desa Katekan, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

Yang ada di kawasan Sindoro

Beberapa keindahan khas pribumi yang ditawarkan di sepanjang jalan hingga puncak Sindoro ialah :


  • Sunset dan Sunrise yang menawan
  • Edelweis di musim tertentu
  • Lapangan
  • Kawah
  • Tebing
  • Sumber mata air
  • Segoro Wedi (Lautan Pasir)

Sumber : wikipedia | mytrip123 | kompasiana | wongtemanggungan | pendakibudiman | infopendaki

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Blawong Kulon, Desa ditengah awan dengan sejuta pemandangan

Image
Foto-foto di Blawong Kulon " . . .Entah bagaimana caranya, desalah masa depan kita, Keyakinan ini datang begitu saja, Karena aku tak mau celaka . . . " begitulah iwan fals menggambarkan sebuah desa dalam lirik salah satu lagunya dengan judul "Desa". Mungkin benar adanya, untuk seseorang yang masa kecilnya terhabiskan di sebuah desa, maka kemanapun mereka pergi, tidak akan bisa hilang tentang kenangan dibenaknya. Pemandangan alam, aktifitas penduduk, udara segar jalan setapak dan lain sebagainya menjadikan sebuah desa selalu membuat sesorang untuk enggan beranjak ketika menghampirinya. Desa Blawong Kulon yang berada dii kawasan Kabupaten Temanggung merupakan sebuah desa didataran menengah-tinggi :) dengan pemandangan menawan yang wajib kalian mampiri (Kunjungi). Akhir pekan mungkin waktu yang tepat untuk walking arround di desa ini. Berikut adalah foto yang admin ambil dari instagram di @visitblawong  1. Tampak dari kejauhan suasana yang begitu harmonis ...
Read more

Gedung Lembu Sora, Boyolali

Image
Gedung Lembu Sora, Boyolali Gedung dengan biaya pembuatan mencapai 2.7 miliar rupiah, merupakan salah satu ikon kebanggaan Kota Susu, Kabupaten Boyolali. Bangunan tersebut menyerupai hewan sapi yang sedang ndekem (duduk/bersimpuh) yang tentunya memliki ukuran berlipat-lipat lebih besar dari hewan sapi pada umumnya, yakni memiliki ukuran tinggi mencapai 11 meter dan luas bangunan 160 meter persegi. Pengunjung yang singgah ke Kabupaten Boyolali pasti tidak lengkap apabila belum mampir ke gedung ini. Lokasi Berada pada lingkungan sekitar Kantor Setda Pemkab Boyolali, atau lebih tepatnya di sisi utara alun-alun Boyolali di Kemiri. Sejarah Dibangun oleh Pemerintah Daerah yang digunakan untuk gedung pertemuan, atau kunjungan tamu dari luar kota. Bangunan ini selesai dibangun pada pertengahan November tahun 2015. Bentuk bangunan dibuat spesifik dengan ikon Boyolali, yaitu Sapi Perah yang tengah mendekam. Fitur Gedung Lembu Sora akan sangat ramai pengunjung...
Read more

Green Canyon, Pangandaran

Image
Green Canyon Jika Grand Canyon berada di Amerika, maka Green Canyon berada di negara tercinta, Indonesia. Wisata yang terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Provinsi Jawa Barat ini berawal dengan nama Cukang Teneuh yang berarti "jembatan yang terbuat dari tanah". Nama Green Canyon sendiri merupakan pemberian dari seorang turis Perancis, Bill Jhon. Harga Tiket Masuk Mengutip dari mypangandaran.com , harga tiket perahu untuk sampai ke lokasi adalah Rp.250.000,- dengan kapasitas maksimal 6 orang per perahu. Jika kalian ingin berenang, maka siap-siap tambah Rp.100.000,- per perahu-nya, dan itu pun dibatasi dengan durasi waktu 30 menit. Jarak dari Dermaga Ciseureuh Untuk akses perahu sendiri dibatasi dari jam 7.30 - 16.00 WIB (bisa saja berubah sewaktu-waktu), dengan lama perjalanan 30 hingga 40 menit. Selama perjalanan pengunjung akan disuguhi pemandangan khas perairan Cijulang, perairan yang tenang dan dipenuhi oleh perahu-perahu lain yang juga sedang...
Read more